Makna Kebahagiaan dalam Islam
Hidup bahagia adalah dambaan dari setiap orang. Bahagia
merupakan suatu hal tiada taranya. Dikala kita bahagia segalanya akan
terasa indah dan hati pun terasa tentram dan damai. Tiada kesusahan pun
yang meliputi kita tatkala bahagia menghampiri kita. Bahagia itu indah dan menyenangkan. Tapi, apa sih sebenarnya Makna dari Bahagia atau kebahagiaan itu sendiri?? mari kita simak arti atau makna dari Kebahagiaan yang dikutip dari voa-islam.com berikut ini.
Kebahagiaan,
bukan terletak dalam penuhnya gudang uang yang tersimpan rapi dalam
rumah, namun lebih dari itu adalah gabungan dari besarnya penghambaan
diri kepada Allah, ketiadaan meminta pada manusia karena tercukupi, dan
penguasaan hati serta nafsu, yang tersimpan rapi dalam sebuah kalbu
manusia yang berhati suci.
Kebahagiaan adalah ketika ketika kita dapat melakukan lebih banyak hal untuk lebih banyak kebahagiaan orang lain, bahkan saat diri mereka tidak lagi dapat membahagiakan dirinya sendiri. Subhanallah, lihatlah jiwa- jiwa yang ikhlas itu, yang diciptakan allah di dunia seperti pabrik kebahagiaan
yang siap disebar luaskan untuk mendamaikan hati, dan meluaskan dada
sesamanya yang terasa sempit karena cobaan hidup. Dan dalam hati mereka
pun berbisik, tak apa jika mereka menghabiskan banyak waktu mengurus
kepentingan demi kebahagiaan orang lain, dan Insyaallah sebagai balasannya, Allah yang akan mengurus kepentingan dan membahagiakan mereka.
Kebahagiaan
adalah kepuasan batin atas tercukupinya kedamaian bagi orang lain. Dan
lihatlah para manusia ajaib yang begitu tenang itu. Mereka mencoba
mendamaikan orang lain, dengan terlebih dahulu mengkondisikan hati dan
pikirannya agar terlebih dahulu terkondisikan. Dan setelah itu, bukankah
juga kedamaian akan menjadi hak mereka?
Kebahagiaan
sejati adalah ketika Ridho Allah terengkuh oleh kita atas setiap nafas,
jejak kaki, kata hati dan perilaku kita. Tanyakan kepada para mereka
yang kaya, apakah masih akan ada sebuah lubang kesedihan dari diri
mereka. Pastilah jawabannya iya, karena dunia ini memang tidak sempurna,
dan kebutuhan akan dekatnya Allah atas batin dan jiwa yang lapar akan
kasih sayangNya, itulah yang dapat menyempurnakan kebahagiaan
batin mereka. Meskipun manusia dalam gelimang harta, namun jika hal itu
tidak mereka punyai, maka mereka tak lebih dari seorang yang tidak
berpunya.
Dengan definisi apapun, ternyata kebahagiaan hanya berarti satu. Kebahagiaan adalah karena Allah, bersama Allah, dekat dengan Allah, mengenalNya dan merasa memilikiNya dalam jiwa dan keseharian kita.
Maka berbahagialah,
wahai manusia yang senantiasa melekatkan hatinya, mensandarkan
harapannnya hanya kepada Allah dan tidak mengkhianatinya walaupun dia
tengah sendiri.
Berbahagialah wahai jiwa- jiwa yang damai yang tahu bagaimana cara mensyukuri sebuah kebahagiaan dan pandai berterimakasih selalu kepada sang pemberinya. (Sumber: voa-islam.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar