Selasa, 29 April 2014

Cara Budidaya Cabai Merah

Cara Budidaya Cabai Merah


cara budidaya cabai merar

Cara Budidaya Cabai Merah - Cabai merah merupakan komoditi bernilai ekonomis yang tinggi, namun harus dibarengi dengan pengetahuan yang tepat dalam menanam cabai merah ini, terutama dalam cara yang baik dalam budidaya, selain itu faktor penting lainnya adalah penentuan pasar. 

Berikut ini, saya akan berbagi tentang bagaimana cara menanam cabai merah yang baik dan benar. 

Syarat Tumbuh tanaman Cabai 

Sebelum menanam cabai alangkah baiknya petani bisa mengenal terlebih dahulu hal dasar dalam budidaya cabai merah, yaitu syarat tumbuh tanaman yang bisa dikenali dengan 3 unsur. 

  1. Tanah, lahan untuk penanaman cabai harus gembur dengan ph berkisar antara 6,5 - 6,8.
  2. Air, merupakan hal terpenting dalam segala tanaman, demikian juga tanaman cabai, harus memenuhi kebutuhan air yang berfungsi sebagai pelarut unsur hara dalam tanah, pengangkut zat makanan dari akar ke seluruh bagian tanaman, pendukung proses fotosintesis dan respirasi.
  3. Iklim,  yang dimaksud dengan iklim diantaranya adalah, Curah hujan yang cukup, tidak berlebih juga tidak kurang, Intensitas sinar matahari sebagai unsur penting dalam proses fotosintesis, suhu yang cukup yaitu kisaran 24 derajat celcius hingga 28 derajat celcius. 

Cara Menanam Cabai Merah 

1. Persiapan dan Pengolahan Lahan.
  • Lahan yang ada sebelumnya dibajak dan digaru, buatlah bedengan kasar dengan selebar 110-120 cm, dengan tinggi 40-70 cm, selanjutnya lebar parit 50-70 cm.
  • Pemberian kapur pertanian sebanyak 200 kg/rol mulsa PHP untuk tanah dengan pH di bawah 6,5.
  • Setelah lahan siap, kemudian lakukan pupuk dasar dengan pemberian pupuk kompos organik sebanyak 40-50 ton/ha dengan bertujuan untuk memenuhi unsur hara dalam tanah sebelum tanam. 
  • Selanjutnya, siapkan mulsa dan pasangkan di lahan yang sudah dibikin bedengan, selanjutnya bikin lubang tanam dengan jarak ideal pada musim kemarau 60 cm x 60 cm dan musim penghujan bisa diperlebar 70 cm x 70 cm. Tujuannya untuk menjaga kelembaban udara di sekitar pertanaman cabai.


2. Persiapan Pembibitan Dan Penanaman

  • Buatlah media semai dengan komposisi 20 liter tanah dengan 10-15 pupuk kandang, gunakan polybag kecil sebagai wadah media, lakukan penyemaian pada media tersebut.
  • Pemeliharaan bibit dilakukan dengan membungka sungkup ditiap pagi jam 07.00 hingga jam 10.00, kemudian ditutup lagi hingga sore hari sekitar jam 15.00 hingga 17.00. Ketika bibit berumur 5 hari buka sungkup sepenuhnya.
  • Penyiraman dilakukan seminimal mungkin dan jangan terlalu basah, dilakukan setiap pagi, gunakan pestisida nabati untuk melakukan Pengendalian kemungkinan ada hama di umur muda itu. 
  • Lakukan Pemindahan bibit semai ketika sudah keluar daun sejati sebanyak 4 helai, pindahkan secara hati-hati.

Pemeliharaan tanaman Cabai

  • Penyulaman ; Penyulaman dilakukan hingga umur tanaman cabai mencapai 3 minggu, jangan lakukan penyulaman hingga terlalu tua, hal ini akan menyebabkan tanaman tidak sama atau tidak seragam. 
  • Pengikatan Tanaman : Hal ini bertujuan untuk memacu pertumbuhan vegetatif tanaman, agar tanaman kuat dan kekar ketika diterpa angin, selain itu ini juga dilakukan untuk menjaga kelembaban saat tanaman tumbuh dewasa. Dilakukan hingga cabang utama terbentuk yang ditandai dengan munculnya bunga pertama. 
  • Sanitasi Lahan : hal ini dilakukan dengan beberapa tahap, diantaranya adalah, pengendalian hama/gulma, melakukan pengendalian air ketika musim hujan tiba sehingga genangan air dapat dialirkan, ketika tanaman cabai terkena penyakit maka lakukan sanitasi dan kendalikan hama sedetil mungkin. 
  • Pengairan ; Pengairan diberikan secara teratur dan terukur, dengan dilakukan penggenangan atau pengeleban hanya seminggu sekali jika tidak adahujan. Dan yang perlu menjadi catatan penggenangan dilakukan hanya 1/3 dari dalamnya bedengan. 

Pemupukan Susulan

1. Pupuk Akar

Dilakukan dengan cara pengocoran dengan beberapa aplikasi, diantaranya :
Umur 15 hari setelah tanam (HST) dengan menggunakan pupuk organik dengan dosis disesuaikan dengan jenis pupuk organik yang digunakan.
Umur 45 HST dengan dosisi 2 kali lipat penggunaan pupuk ditahap pertama,
Umur 75 HST dengan dosis ditambah dari sebelumnya.

2. Pupuk Daun

pada Umur 14 HST dan 21 HST berilah pupuk organik yang memenuhi kebutuhan Kandungan Nitrogen sedangkan pada umur tanaman 35 dan 75 HST tanaman memerlukan pupuk daun dengan kandungan Phospat, Kalium dan Mikro yang tinggi.

Pengendalian Hama 

Pengendalian hama dilakukan dengan cara PHT, yang paling penting adalah mengenali jenis Hama dan Penyakit yang terjadi pada tanaman, dan lakukan tindakan yang cepat dengan melakukan pengendalian terkontrol 

Panen

Pemanenan tanaman cabai atau cabe merah dapat dilakukan  pada umur 90-110 hst. cabai yang dipanen adalah buah yang 80% masak.

Tidak ada komentar: