Selasa, 30 November 2010

Aspek yang Mempengaruhi, dan Efek Teknologi

Pengertian, Aspek yang Mempengaruhi, dan Efek Teknologi

Teknologi akan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan dari manusia baik itu kebutuhan praktis maupun budaya dan yang menjadi pertanyaan adalah apakah teknologi itu memiliki nilai (value) atau secara budaya bersifat netral dan adakah hal-hal yang mempengaruhinya, sebagai contohnya dalam buku The Culture of Technology bab technology : practice and culture, Arnold Pacey mencontohkan hal tersebut dengan perkembangan teknologi snowmobile (mobil salju). Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa perkembangan snowmobile dimulai pada tahun musim dingin tahun 1960. Snowmobile dikendarai seperti motor dan memiliki semacam setir memberikan mobilitas ekstra bagi penduduk Amerika Utara dan Kanada selama musim dingin karena hal inilah penjualan snowmobile mencapai puncaknya pada tahun 1970an.
            Meskipun demikian penggunaan snowmobile tidak hanya terjadi di Amerika utara dan Kanada saja, di Swedia, Greenland, dan Canadian Artic, banyak kelompok masyarakat (Komunitas) yang menggantungkan hidupnya pada benda ini. Di Amerika utara dan Kanada snowmobile digunakan sebagai bagian dari lifestyle sehingga dalam iklannya ditampilkan sosok pria dengan pasangan wanitanya yang cantik sedangkan orang-orang eskimo mempergunakannya untuk alat transportasi dalam ekspedisi panjang di Antartika.
            Dari ilustrasi diatas bisa dilihat bahwa sebuah snowmobile, apakah itu digunakan sebagai bagian dari lifestyle atau untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari, mesin (teknologi) yang dipakai adalah sama, teknologi yang dipakai juga sama. Jadi pertanyaan yang kemudian muncul adalah apakah teknologi secara budaya bersifat netral? Jika dilihat dari konstruksi dan fungsi dasar dari sebuah teknologi maka jawabannya adalah ya, teknologi secara budaya bersifat netral. Namun jika dilihat dari fungsi sosial dan ekonomi dari teknologi tersebut misalnya teknologi yang menjadi gaya hidup dan bagian dari budaya yang ada  maka jawabannya adalah tidak. Hal ini menyebabkan adanya masalah dalam membuat definisi teknologi secara tepat.
            Dalam mendefinisikan konsep teknologi secara tepat, maka perlu dipikirkan aspek kemanusiaan dan sosial. Dalam mendefinisikan teknologi terdapat tiga aspek yang perlu diperhatikan yaitu cultural aspect, organizational aspect, dan technical aspect. Ketiga aspek ini juga mempengaruhi apakah teknologi tersebut membawa dampak baik ataukah buruk.
            Cultural aspect meliputi tujuan, nilai dan kode etik, keyakinan pada progres dan kreativitas. Organizational aspect meliputi aktivitas ekonomi dan industri, aktivitas profesional, pemakai dan konsumen serta persekutuan dagang. Technical aspect meliputi pengetahuan, ketrampilan dan tekhnik, alat, mesin, bahan kimia, sumber daya dan produk. Salah satu definisi formal dari teknologi adalah yang diungkapkan oleh Galbraith yaitu aplikasi sistematis dari hal yang bersifat ilmiah atau ilmu pengetahuan yang terorganisir untuk pekerjaan (tugas) yang bersifat praktis. Menurut saya teknologi sebenarnya bersifat netral karena pada dasarnya nilai lain yang terkandung dalam teknologi dipengaruhi oleh cultural aspect, organizational aspect, dan technical aspect. Contohnya perkembangan teknologi nuklir sebenarnya teknologi ini bisa sangat bermanfaat bagi umat manusia namun saat salah satu dari ketiga aspek tersebut salah, misalnya ada kekuatan politik dibalik teknologi ini maka teknologi ini bisa menjadi berbahaya. Pada dasarnya teknologi diciptakan manusia untuk mempermudah kehidupan manusia itu sendiri namun aspek lain dari teknologi sulit untuk dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari dan aspek-aspek inilah yang menentukan apakah teknologi digunakan untuk kebaikan ataukah keburukan.
            Dalam perkembangannya (progress), teknologi dibagi kedalam 5 gelombang dan satu gelombang lainnya, berikut ini adalah uraiannnya :
1.      Gelombang panjang pertama terjadi pada tahun 1760-1770, perkembangannya meliputi manufaktur produk tekstil, mesin uap, bahan kimia dan teknik sipil, terjadi di Inggris dan Prancis, puncak pertumbuhan ekonominya terjadi pada 1780-1815.
2.      Gelombang panjang kedua terjadi pada tahun 1820, perkembangannya meliputi perkeretaapian dan teknik mesin, terjadi di Inggris dan Eropa, puncak pertumbuhan ekonominya terjadi pada 1840-1870.
3.      Gelombang panjang ketiga terjadi pada tahun 1870-1880, perkembangannya meliputi produk kimia, listrik dan internal combustion engines, terjadi di Jerman dan Amerika Serikat, puncak pertumbuhan ekonominya terjadi pada 1890-1914
4.      Gelombang panjang keempat terjadi pada tahun 1930-1940, perkembangannya meliputi produk kimia, aerospace dan elektronik, terjadi di Amerika Serikat, puncak pertumbuhan ekonominya terjadi pada 1945-1917
5.      Gelombang panjang kelima terjadi pada tahun 1970, perkembangannya meliputi mikroteknologi dan bioteknologi, terjadi di Jepang dan California, puncak pertumbuhan ekonominya terjadi pada 1985-?
Perkembangan yang lainnya adalah perkembangan sosial dan peningkatan kualitas hidup dengan sedikit pertumbuhan ekonomi. Perkembangannya meliputi kesehatan publik dan nutrisi yang terjadi di Asia Selatan dan energi yang bisa diperbarui, konservasi, agrikultur dan realforestation yang terjadi di China dan Amerika Serikat.
                  Dalam periode perubahan teknologi tersebut terjadi juga perubahan pada aspek organisasinya, contohnya: perubahan dalam pembagian kerja, dimanaorang yang memiliki kemampuan dalam mengoperasikan alat akan dipilih sebagai pengawas sedangkan yang tidak bisa akan menjadi buruh. Disini jelas terlihat bahwa perubahan teknologi bisa menyebabkan perubahan dalam organisasi.
                  Dibalik penilaian tentang nilai perkembangan suatu teknologi, terdapat dua pendekatan tentang keyakinan yang saling bertolak belakang mengenai progress dari teknologi. Ada pandangan linear yang ditunjukan dengan grafik-grafik yang menunjukan peningkatan yang teratur dalam perkembangan teknologi. Tetapi kebalikannya, terdapat pandangan yang mempertimbangan konteks dari perkambangan (inovasi) tersebut. Keyakinan berdasarkan dua pendekatan tersebut memiliki beberapa validitas, namun pendekatan linear terlalu menyederhanakan masalah yang akhirnya berujung pada false optimism. Pendekatan linear hanya mengacu pada technichal aspect dari perkembangan teknologi, sedangkan pendekatan kedua memperhatikan aspek organisasi dan budaya dari perkembangan teknologi tersebut.
                  Teknologi sendiri memiliki dampak terhadap perubahan yang terjadi dimasyarakat. Menurut Lewis Thomas ada dua jenis teknologi yaitu real high technology dan halfway technology. Real high technology adalah teknologi yang efektif dan relatif tidak mahal dan berguna bagi banyak orang serta tidak memiliki dampak yang berbahaya bagi manusia contohnya penggunaan pupuk kompos bagi pertanian yang bisa mengurangi biaya dan menghasilkan produk organik yang sehat bagi masyarakat, sedangkan halfway technology adalah teknologi yang mahal dan mungkin masih bersifat berbahaya bagi manusia, contohnya penggunaan pestisida secara terus menerus yang bisa menyebabkan hama resisten terhadap pestisida tersebut dan akhirnya menimbulkan masalah baru bagi para petani tersebut. Apa yang membuat terjadinya perbedaan antara real high technology dan halfway technology? Menurut Lewis Thomas yang menyebabkan perbedaan adalah pengetahuan mengenai teknologi tersebut. Saat suatu masalah dipahami dengan baik  maka  biaya bisa dibuat seefektif mungkin dan teknologi dapat dibuat seaman mungkin. Halfway technology menurut Lewis Thomas adalah hasil dari percobaan dalam memecahkan masalah yang hanya dipahami sebagian. Untuk mendapatkan solusi yang lebih baik maka sebaiknya dilakukan riset yang lebih mendalam.
      Teknologi baik itu real high technology ataupun halfway technology memiliki efek terhadap kehidupan masyarakat baik itu terhadap lingkungan, budaya, masyarakat dan sosial. Permasalahan ini terjadi ketika perkembangan ilmu pengetahuan membuat apresiasi kita terhadap apa yang kita ketahui menjadi semakin sepihak (one sided), sehingga kita menerima perkembangan teknologi yang berbahaya dari halfway technology dan mengakuinya sebagai sebuah perkembangan. Seringkali, seperti yang telah kita ketahui, bias ini terjadi karena pemikiran tentang kesedian komoditas dan bukan aspek kemanusiaan dari penggunaan teknologi tersebut. Tekanan politik dan industri, nilai pribadi dan budaya profesional bisa menjadi penyebab dipilihnya cara penyelesaian termudah. Penyelesaian termudah dari suatu masalah dengan menggunakan teknologi bisa menyebabkan efek distorsi pada perilaku manusia. Oleh karena itu diperlukan pertimbangan yang matang dalam menggunakan teknologi, harus diperhatikan pula aspek-aspek yang mempengaruhi teknologi yaitu cultural aspect, organizational aspect, dan technical aspect karena teknologi mempengaruhi kehidupan manusia antara lain dalam keluarga dan pola hubungan, nilai personal, pekerja,industri, profesional dan masih banyak lagi yang lainnya sehingga nantinya teknologi bisa sepenuhnya berguna bagi manusia.

Sumber :
·         Pacey, A. (2000). Technology: Practice and Culture. In A. Pacey, The Culture of Technology (pp. 1-12). Cambridge: MA: The MIT Press.
·          Pacey, A. (2000). Beliefs About Progress. In A. Pacey, The Culture of Technology (pp. 13-34). Cambridge: MA: The MIT Press.
·         Pacey, A. (2000). The Culture of Expertise. In A. Pacey, The Culture of Technology (pp. 35-53). Cambridge: MA: The MIT Press.

Tidak ada komentar: