Bekerja merupakan kegiatan fisik dan pikir yang terintegrasi. Pekerjaan dapat dibedakan menurut kemampuan (fisik dan intelektual), kelangsungan (sementara dan terus menerus), lingkup (umum dan khusus), tujuan (memperoleh pendapatan dan tanpa pendapatan).
Profesi adalah : Pekerjaan tetap bidang tertentu berdasarkan keahlian khusus yang dilakukan secara bertanggung jawab dgn tujuan memperoleh penghasilan.
Nilai moral profesi (Franz Magniz Suseno ; 1975) :
- berani berbuat untuk memenuhi tuntutan profesi
- menyadari kewajiban yang harus dipenuhi selama menjalankan profesi
- idealisme sebagai perwujudan makna misi organisasi profesi
Profesional adalah Pekerja yang menjalankan profesi.
Setiap profesional berpegang pada nilai moral yang mengarahkan dan mendasari perbuatan luhur. Dalam melakukan tugas profesi, para profesional harus bertindak objektif, artinya bebas dari rasa malu, sentimen, benci, sikap malas, dan enggan bertindak.
Dengan demikian seorang profesional jelas harus memiliki profesi tertentu yang diperoleh melalui sebuah proses pendidikan maupun pelatihan yang khusus, dan disamping itu pula ada unsur semangat pengabdian (panggilan profesi) didalam melaksanakan suatu kegiatan kerja.
Hal ini perlu ditekankan benar untuk membedakannya dgn kerja biasa (occupation) yang semata bertujuan untuk mencari nafkah / kekayaan materiil duniawi.
Pengertian Profesional (cont)
Kelompok profesional merupakan : kelompok yang berkeahlian dan kemahiran yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan yang berkualitan dan bestandard tinggi.
Tiga Watak kerja seorang Profesional :
- Beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi tegaknya kehormatan profesi yang digeluti
- Dilandasi oleh kemahiran yang berkualitas tinggi
- Diukur dgn kualitas teknis dan moral dan menundukan diri pada sebuah meknisme kontrol berupa kode etik yang dikembangkan dan disepakati bersama didalam sebuah organisasi profesi.
Suatu paham yang menciptakan kegiatan kerja tertentu berbekal keahlian yang tinggi.
Empat prespektif dlm mengukur Profesionalisme menurut Gilley dan Enggland :
- pendekatan berorientasi filosofis
- pendekatan perkembangan bertahap
- pendekatan berorientasi berkarakteristik
- pendekatan berorientasi non-tradisional
Dasar ilmu yang kuat, Penguasaan kiat2 profesi berdasarkan riset dan praktis, dan pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan.
Rendahnya profesionalisme pekerja di bidang TI disebabkan oleh :
Tidak menekuni profesi secara total, belum adanya konsep yang jelas tentang norma dan etika profesi IT, dan belum adanya organisasi yang menangani para profesional dibidang IT.
Beberapa manfaat sertifikasi :
berperan serta menciptakan lingkungan kerja yg profesional, pengakuan resmi pemerintah, pengakuan dari organisasi sejenis, membuka akses lapangan kerja secara nasional dan internasional, dan memperoleh peningkatan karier dan pendapatan.
3.4. Pengenalan Profesionalisme Bidang TI
Kompetensi Profesionalisme di bidang IT mencakupi bbrp hal, yaitu :
- Keterampilan pendukung solusi IT, misalnya ; Installasi dan konfigurasi sistem, memasang, menghubungkan perangkat keras, dan programing
- Keterampilan pengguna IT, misalnya ; kemampuan pengoperasian hardware, administer dan konfigurasi sistem, administer hardware, dan administer dan mengelola security.
- Pengetahuan di bidang IT, misalnya ; Dasar-dasar telekomunikasi, bisnis internet, dan pengetahuan dasar perangkat keras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar